FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEMAMPUAN MOTORIK ANAK
USIA 24-60 BULAN PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN SUNGAI BELIUNG KOTA PONTIANAK
(Ir.
Jonni Syah R Purba, M.Kes)
v + 29 halaman, 9 tabel, 5 lampiran
ABSTRAK
Pertumbuhan merupakan hasil kematangan kemampuan
motorik dan latihan. Pertumbuhan fisik dan mental ditentukan oleh kematangan
individu dan latihan (dilatih dengan cara bermain). Bermain adalah kegiatan
utama bagi anak-anak. Permainan yang dibutuhkan anak-anak adalah permainan yang
dapat memenuhi kemampuan fisik mengekspresikan perasaan, fantasi, dan kreatifitasnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Pola Asuh Ibu, Asupan Zat Gizi dan Pengetahuan Gizi Ibu Terhadap Perkembangan
Motorik Anak Keluarga Miskin di Kelurahan Sungai Beliung Kota Pontianak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey yang
bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden yang
dimbil adalah sebanyak 68 anak balita yang merupakan
keluarga miskin.
Responden dalam penelitian ini adalah ibu balita keluarga miskin. Anak balita yang dijadikan sampel adalah yang
berumur 24 – 60 bulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh
ibu yang baik sebagian besar perkembangan motorik anaknya tidak terlambat.
Asupan zat gizi yang tidak defisit sebagian besar perkembangan motoriknya tidak
terlambat yaitu 74,4 %. Sedangkan pengetahuan gizi ibu yang baik hanya 65 %
mempunyai anak yang perkembangan motoriknya tidak terlambat.
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pola asuh ibu, asupan zat gizi dengan kemampuan
motorik anak. Sedangkan pengetahuan gizi ibu tidak berhubungan dengan kemampuan
motorik anak Disarankan perlu dilakukan penyuluhan kepada ibu balita oleh instansi terkait seperti pengelola program
gizi puskesmas tentang pola asuh ibu
dan asupan gizi yang baik
Kata kunci : anak balita, perkembangan motorik
Sumber bacaan : 20 (1985 – 2011)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda