Ir. JONNI SYAH R. PURBA, MKes

Jl. 28 Oktober Komp. Poltekkes B1 Pontianak

Rabu, 07 November 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, POLA MAKAN, DAN BESAR UANG SAKU TERHADAP KEBIASAAN MAKAN FAST FOOD PADA ANAK REMAJA SMU NEGERI 3 PONTIANAK.


HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, POLA MAKAN, DAN BESAR UANG SAKU TERHADAP KEBIASAAN MAKAN FAST FOOD PADA ANAK REMAJA SMU NEGERI 3 PONTIANAK.
(Ir. Jonni Syah R Purba, M.Kes,   Shelly Festilia Agusanty, S.Gz, Suaebah, S.Gz)

v + 34 halaman, 11 tabel,  3 lampiran

ABSTRAK

Perubahan gaya hidup terutama kebiasaan makan ini tampaknya dipengaruhi oleh status social, ekonomi, pendidikan dan pengetahuan, pekerjaan dan lingkungannya serta kebiasaan yang ditanamkan, sejak usia muda. Perubahan kebiasaan makan ini dipercepat oleh makin kuatnya arus budaya makanan asing. Apalagi remaja merupakan golongan yang mudah terpengaruh oleh lingkungannya dan salah satu cirri khas remaja adalah senang dan mudah meniru perbuatan yang dapat meningkatkan gengsi lingkunganya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Pengetahuan Gizi, Pola Makan, dan Besar Uang Saku Terhadap Kebiasaan Makan Fast Food Pada Anak Remaja SMU Negeri 3 Pontianak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden yang dimbil adalah sebanyak 67 orang yang merupakan siswa-siswi SMU Negeri 3 Pontianak kelas XI dan XII.
Responden dalam penelitian ini laki-laki sejumlah 34,3% dan perempuan 65,7%. Dan kisaran umur16 – 17 tahun. Berdasarkan TB/U  status gizi responden sebagian besar normal sebanyak 75%. Berdasarkan IMT status gizi responden sebagian besar normal sebanyak 95,5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan gizi yang baik sebagian besar pada yang jarang konsumsi makanan fast food. Siswa yang banyak uang saku terdapat pada siswa yang sering mengkonsumsi fast food yaitu 56,8%. Sedangkan pola makan yang kurang terdapat pada yang sering konsumsi makanan fast food yaitu 52,1%.
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan gizi, uang saku dan pola makan terhadap kebiasaan konsumsi fast food. Dari analisis multivariat diperoleh hasil bahwa factor yang paling dominan terhadap kebiasaan makan fast food adalah uang saku didukung pola makan yang baik.  Disarankan pada siswa SMU Negeri 3 Pontianak perlu meningkatkan informasi tentang gizi khususnya dampak produk fast food melalui penyuluhan.


Kata kunci : remaja, fast food
Sumber bacaan : 16 (1987 – 2008)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 24-60 BULAN PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN SUNGAI BELIUNG KOTA PONTIANAK


FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 24-60 BULAN PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN SUNGAI BELIUNG KOTA PONTIANAK
(Ir. Jonni Syah R Purba, M.Kes)

v + 29 halaman, 9 tabel,  5 lampiran

ABSTRAK

Pertumbuhan merupakan hasil kematangan kemampuan motorik dan latihan. Pertumbuhan fisik dan mental ditentukan oleh kematangan individu dan latihan (dilatih dengan cara bermain). Bermain adalah kegiatan utama bagi anak-anak. Permainan yang dibutuhkan anak-anak adalah permainan yang dapat memenuhi kemampuan fisik mengekspresikan perasaan, fantasi, dan kreatifitasnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Pola Asuh Ibu, Asupan Zat Gizi dan Pengetahuan Gizi Ibu Terhadap Perkembangan Motorik Anak Keluarga Miskin di Kelurahan Sungai Beliung Kota Pontianak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden yang dimbil adalah sebanyak 68 anak balita yang merupakan keluarga miskin.
Responden dalam penelitian ini adalah ibu balita keluarga miskin. Anak balita yang dijadikan sampel adalah yang berumur 24 – 60 bulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh ibu yang baik sebagian besar perkembangan motorik anaknya tidak terlambat. Asupan zat gizi yang tidak defisit sebagian besar perkembangan motoriknya tidak terlambat yaitu 74,4 %. Sedangkan pengetahuan gizi ibu yang baik hanya 65 % mempunyai anak yang perkembangan motoriknya tidak terlambat.  
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pola asuh ibu, asupan zat gizi dengan kemampuan motorik anak. Sedangkan pengetahuan gizi ibu tidak berhubungan dengan kemampuan motorik anak  Disarankan perlu dilakukan penyuluhan kepada ibu balita oleh instansi terkait seperti pengelola program gizi puskesmas tentang pola asuh ibu dan asupan gizi yang baik

Kata kunci : anak balita, perkembangan motorik
Sumber bacaan : 20 (1985 – 2011)